Banyak
pendapat yang mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
organisasi, namun pada dasarnya pendapat-pendapat tersebut telah terangkum
dalam hasil penelitian Richard M. Steers, seperti teori mengenai pembinaan
organisasi yang menekankan adanya perubahan yang berencana dalam organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Jadi keberhasilan
pembinaan organisasi akan mengakibatkan keberhasilan organisasi.
Lain halnya yang dikemukanan oleh Dydiet Hardjito (1997: 65) mengemukakan bahwa
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh
komponen-komponen organisasi yang meliputi (1) struktur, (2) tujuan; (3)
manusia, (4) hukum (5) prosedur pengoperasian yang berlaku; (6) teknologi, (7)
lingkungan, (8) kompleksitas (9) spesialisasi; (10) kewenangan; (11) pembagian
tugas.
Dalam mencapai efektivitas suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang berbeda-beda tergantung pada sifat dan bidang kegiatan atau usaha
suatu organisasi. Sejalan dengan hal tersebut maka Komberly dan Rottman (dalam
Gibson et al, 1996: 32) berpendapat bahwa efektivitas organisasi
ditentukan oleh lingkungan, teknologi, pilihan strategi, proses dan kultur.
Setiap organisasi mempunyai kerangka acuan yang berbeda, hal ini dipertegas
lagi oleh pendapat Hall (1991: 248) dikemukakan bahwa dalam menilai efektivitas
suatu organisasi baik organisasi publik maupun privat terdapat sejumlah model
pendekatan yang dapat digunakan, diantaranya system Resource Model, The Goals
Model dan Social Function Model.
Suatu pendekatan didalam arti bagaimana pendekatan atau teori terhadap
pencapaian suatu tujuan. Persepektif efektivitas menekankan tentang peran
sentral dari pencapaian tujuan organisasi, dimana dalam menilai organisasi
apakah dapat bertahan hidup maka dilakukan evaluasi yang relevan bagi suatu
tujuan tertentu.
Demikian banyak rangkaian kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas organisasi seperti apa yang dikemukakan diatas, tetapi disini akan
dituliskan empat saja faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas
Adapun pengaruh 4 faktor tersebut terhadap efektivitas organisasi sebagai
berikut:
1) Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur
diartikan sebagai hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan cara suatu
organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sebuah organisasi yang
meliputi faktor-faktor seperti deentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi
pekerjaan, cakupan perumusan interaksi antar pribadi dan seterusnya. Secara
singkat struktur diartikan sebagai cara bagaimana orang-orang akan
dikelompokkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah
menjadi keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk
variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi, variasi
dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran.
Ciri organisasi yang berupa struktur organisasi meliputi faktor luasnya
desentralisasi. Faktor ini akan mengatur atau menentukan sampai sejauh mana
para anggota organisasi dapat mengambil keputusan. Faktor lainnya yaitu
spesialisasi pekerjaan yang membuka peluang bagi para pekerja untuk
mengembangkan diri dalam bidang keahliannya sehingga tidak mengekang daya
inovasi mereka.
Faktor formalisasi berhubungan dengan tingkat adaptasi organisasi terhadap
lingkungan yang selalu berubah, semakin formal suatu organisasi semakin sulit
organisasi tersebut untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Hal tersebut
berpengaruh terhadap efektivitas organisasi karena faktor tersebut menyangkut
para pekerja yang cendenrung lebih terikat pada organisasi dan merasa lebih
puas jika mereka mempunyai kesempatan mendapat tanggung jawab yang lebih besar
dan mengandung lebih banyak variasi jika peraturan dan ketentuan yang ada
dibatasi seminimal mungkin.
Harvey (dalam Steers, 1985: 99) menemukan bahwa semakin mantap teknologi sebuah
organisasi, makin tinggi pula tingkat penstrukturannya yaitu tingkat
spesialisasi, sentralisasi, spesifikasi tugas dan lain-lain. Efektivitas
organisasi sebagian besar merupakan hasil bagaimana tingkat Indonesia dapat
sukses memadukan teknologi dengan struktur yang tepat. Keselarasan antara
struktur dan teknologi yang digunakan sangat mendukung terhadap pencapaian
tujuan organisasi.
2) Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan ini mencakup dua aspek yaitu internal dan eksternal.
Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi. Yang meliputi macam-macam
atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi dan efektivitas
khususnya atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu
dari efektivitas khususnya atribut diukur pada tingkat individual.
Lingkungan eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi
yang memperngaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi seperti kondisi
ekonomi, pasar dan peraturan pemerintah. Hal ini mempengaruhi: derajat
kestabilan yang relatif dari lingkungan, derajat kompleksitas lingkungan dan
derajat kestabilan lingkungan.
Steers (1985: 111) menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan para ahli bahwa
keterdugaan, persepsi dan reasionalitas merupakan faktor penting yang
mempengaruhi hubungan lingkungan. Dalam hubungan terdapat suatu pola dimana
tingkat keterdugaan dari keadaam lingkungan disaring oleh para pengambil
keputusan dalam organisasi melalui ketetapan persepsi yang tepat mengenai
lingkungan dan pengambilan keputusan yang sangat rasional akan dapat memberikan
sumbangan terhadap efektivitas organisasi.
3) Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja berhubungan dengan peranan perbedaan individu para
pekerja dalam hubungan dengan efektivitas. Para individu pekerja mempunyai
pandangan yang berlainan, tujuan dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi
sifat pekerja ini yang sedang menyebabkan perilaku orang yang berbeda satu sama
lain. Perbedaan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap efektivitas
organisasi. Dua hal tersebut adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan
prestasi kerja individu.
Menurut Katz dan Kahn (dalam Steers, 1985: 135) peranan tingkah laku dalam
efektivitas organisasi harus memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:
a. Setiap organisasi harus mampu membawa dan mempertahankan
suatu armada kerja yang mantap yang terjadi dari pekerja pria dan wanita yang
terampil. Berarti disamping mengadakan penerimaan dari penempatan pegawai,
organisasi juga harus mampu memelihara para pekerja dengan imbalan yang pantas
dan memadai sesuai dengan kontribusi individu dan yang relevan bagi pemuasan
kebutuhan individu.
b. Organisasi harus dapat menikmati prestasi peranan yang
dapat diandalkan dari para pekerjanya. Sering terjadi manajer puncak yang
seharusnya memikul tanggung jawab utama dalam merumuskan kebijakan perusahaan,
membuang terlalu banyak waktu untuk keputusan dan kegiatan sehari-hari yang
sepele dan mungkin menarik, akan tetapi tidak relevan dengan perannya sehingga
berkurang waktu yang tersedia bagi kegiatan ke arah tujuan yang lebih tepat.
Setiap anggota bukan hanya harus bersedia berkarya, tetapi juga harus bersedia
melaksanakan tugas khusus yang menjadi tanggung jawab utamanya.
Disamping prestasi peranan yang dapat diandalkan organisasi yang efektif
menuntut agar para pekerja mengusahakan bentuk tingkah laku yang spontan dan
inovatif, job description tidak akan dapat secara mendetail merumuskan apa yang
mereka kerjakan setiap saat, karena bila terjadi keadaan darurat atau luar
biasa individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau luar biasa
individu harus mampu bertindak atas inisiatif sendiri dan atau mengambil
keputusan dan mengadakan tanggapan terhadap yang paling baik bagi
organisasinya.
4) Kebijakan dan praktek manajemen
Karena manajer memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu organisasi
melalui perencanaan, koordinasi dan memperlancar kegiatan yang ditujuan ke arah
sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan tersebut secara jelas membawa
kita ke arah tujuan yang diinginkan. Kebijakan harus dipahami tidak berarti
bahwa kebijakan harus ditulis (Amstrong, 1993: 49). Pada intinya manajemen
adalah tentang memutuskan apa yang harus dilakukan kemudian melaksanakannya
melalui orang-orang (Amstrong, 1993: 14). Definisi ini menekankan bahwa dalam
organisasi merupakan sumber daya terpenting.
Dari faktor kebijakan dan praktek manajemen ini, sedikitnya diindentifikasikan
menjadi enam variabel yang menyumbang efektivitas yaitu: 1) penyusunan tujuan
strategis, 2) pencarian dan pemanfaatan sumber daya, 3) menciptakan lingkungan
prestasi, 4) proses komunikasi, 5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan dan
6) inovasi dan adaptasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar