Pendidikan
bagi manusia dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan yang
diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan
metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal
maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah
maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus,
pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat manusia mampu
mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan,
meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam
upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu
mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan
keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan
teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.
Dalam
hal ini, terlihat adanya tekanan rangkap bagi perwujudan yang ingin
dikembangkan dalam aktivitas kegiatan di lapangan. Pertama untuk
mewujudkan pencapaian perkembangan setiap individu, dan kedua untuk
mewujudkan peningkatan keterlibatannya (partisipasinya) dalam aktivitas
sosial dari setiap individu yang bersangkutan. Tambahan pula, bahwa
pendidikan seorang manusia mencakup segala aspek pengalaman belajar yang
diperlukan oleh manusia, baik pria maupun wanita, sesuai dengan bidang
keahlian dan kemampuannya masing-masing.
Dengan
demikian hal itu dapat berdampak positif terhadap keberhasilan
pembelajaran seorang manusia yang tampak pada adanya perubahan perilaku
ke arah pemenuhan pencapaian kemampuan/keterampilan yang memadai. Di
sini, setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan dapat
belajar bersama dengan penuh keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal
kerjasama dalam berbagai kegiatan, merupakan hasil dari adanya perubahan
setelah adanya proses belajar, yakni proses perubahan sikap yang
tadinya tidak percaya diri menjadi perubahan kepercayaan diri secara
penuh dengan menambah pengetahuan atau keterampilannya. Perubahan
perilaku terjadi karena adanya perubahan (penambahan) pengetahuan atau
keterampilan serta adanya perubahan sikap mental yang sangat jelas,
dalam hal pendidikan seorang manusia tidak cukup hanya dengan memberi
tambahan pengetahuan, tetapi harus dibekali juga dengan rasa percaya
yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa
kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah
positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Perubahan
perilaku bagi seorang manusia terjadi melalui adanya proses pendidikan
yang berkaitan dengan perkembangan dirinya sebagai individu, dan dalam
hal ini, sangat memungkinkan adanya partisipasi dalam kehidupan sosial
untuk meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, maupun kesejahteraan bagi
orang lain, disebabkan produktivitas yang lebih meningkat. Bagi seorang
manusia pemenuhan kebutuhannya sangat mendasar, sehingga setelah
kebutuhan itu terpenuhi ia dapat beralih ke arah usaha pemenuhan
kebutuhan lain yang lebih masih diperlukannya sebagai penyempurnaan
hidupnya.